Pembantaian Haiti 1804 adalah pembantaian yang dilancarkan terhadap orang-orang kulit putih di Haiti oleh mantan budak-budak kulit hitam atas perintah jenderal Jean-Jacques Dessalines.[1] Pembantaian ini berlangsung di seluruh wilayah Haiti dari awal Februari 1804 hingga 22 April 1804, dan mengakibatkan kematian 3.000 hingga 5.000 orang.[2] Tentara-tentara bergerak dari rumah ke rumah, menyiksa dan menghabisi seluruh keluarga.[3] Bahkan orang kulit putih yang bersahabat dan bersimpati kepada orang-orang kulit hitam juga dipenjara dan dibunuh.[4] Hanya tiga kategori orang kulit putih yang diampuni, yaitu tentara-tentara Polandia yang meninggalkan angkatan bersenjata Prancis, sekelompok kecil penetap dari Jerman yang diundang ke Nord-Ouest, Haiti, sebelum revolusi, dan sekelompok dokter dan profesional.[5] Orang-orang yang memiliki koneksi dengan angkatan bersenjata Haiti juga diampuni, dan begitu pula perempuan yang mau menikahi laki-laki kulit hitam.[6]
Nicholas A. Robins dan Adam Jones menggambarkan pembantaian itu sebagai "genosida kaum subaltern ", di mana kelompok tertindas menggunakan cara genosida untuk menghancurkan penindas mereka.[7] Sepanjang awal hingga pertengahan abad kesembilan belas, peristiwa pembantaian itu terkenal di Amerika Serikat. Selain itu, banyak pengungsi Saint Dominika datang ke AS dari Saint-Domingue, menetap di New Orleans , Charleston , New York , Baltimore dan kota-kota pesisir lainnya. Peristiwa ini mempolarisasi opini publik AS Selatan pada pertanyaan tentang penghapusan perbudakan.[8][9]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search